'Nasi Tumpeng Spesial'
Sudah dua
hari hujan mengguyur di wilayahku, tepatnya di Kota Permata, Purwakarta. Bikin
males keluar rumah, sore memang sudah reda tapi saya dan suami lebih memilih
berdiam di rumah setelah siang tadi batal pergi ke Subang karena hujan yang
tiba-tiba turun dengan deras sampai menjelang sore. Kemudian lanjut ba’da isya
hujan deras mengguyur kembali.
Malam itu,
karena memang tak ada pasokan makanan jadi di rumah. Alhasil kami kelaparan,
para cacing di perut kami tidak bisa lagi kompromi. Tepat jam setengah sembilan
malam kami memutuskan untuk mencari makan di luar meski kondisi hujan deras.
Perlahan
menyusuri Jalan Raya Veteran, akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke Kedai
Nasi Tumpeng Spesial, yang berada tepat di seberang Komplek Perumahan Oesman
Singawinata.
Sebuah
warung tenda yang sederhana, ketika kami datang ada beberapa orang pemuda yang
sedang berbincang-bincang, karena hujan yang masih mengguyur kami memilih
tempat di tengah menghadap ke jalan. Sehingga masih bisa melihat arus lalu
lintas-kota Purwakarta yang masih saja ramai meski di guyur hujan.
Karena
perut yang sudah tidak bisa kompromi lagi, kami langsung saja memilih menu ‘Nasi
Tumpeng Spesial’ lengkap dan dua teh hangat. Cuaca memang sangat mendukung
untuk menggagalkan diet ku akhhhh...
Menurut
pemilik kedai ini, mereka mulai buka pukul delapan malam sampai jam dua belas
atau jam satu dini hari. ‘Tergantung pasokannya masih ada atau tidak,’ kata Jimy sang pengelola kedai.
Tak lama pesanan kami-pun datang, hmmm yummyyy...'Nasi Tumpeng Spesial' siap disantap...
Rasanya tidak mengecewakan, semua yang tersaji habis..hehee, karena suasana juga mendukung hihihiihi...
----
Purwakarta
adalah salah satu kabupaten yang ada di wilayah Jawa Barat yang cukup strategis
tempatnya. Tidak sepi, tapi juga tidak rama. Udaranya masih segar, tata kotanya
juga bagus, karena tertata dengan rapih. Yang saya suka dari wilayah ini sejak
pertama kali melintas di wilayah ini adalah, 'jalan' utama sampai 'jalan' masuk
ke pelosok daerah di wilayah ini sangat rapi. Semua sudah di aspal dengan baik
dan terjaga sekali. Dan satu yang menjadi pandangan tak biasa bagi saya adalah,
wilayah ini tidak 'kotor'.
Pernah suatu kali kami pergi pada acara hari jadi Kota Purwakarta dimana ada salah satu rangkaian acara Festifal Budaya Asean yang dihadiri oleh perwakilan negara-negara Asean dan seluruh provinsi di Indonesia. Sudah sejak pukul 16.00 wib jalan utama ditutup. Mulai dari Jl.Veteran sampai ke jalan di sekitar Situ Buled, daerah yang menjadi icon dari Purwakarta. Sore itu masyakat sudah tumpah ruah memenuhi jalan. Lahan lapang di sekitar jalan sudah menjadi lahan parkir dadakan. Di kiri kanan jalan juga sudah mulai ramai pedagang yang menawarkan aneka jajanan. Sudah dapat dibayangkan sampah yang akan berserakan dan menimbun setelah acara ini, seperti yang seringkali terjadi ketika pesta rakyat di Jakarta berlangsung.
Tetapi
yang saya bayangkan salah besar, setelah pesta usai ternyata pasukan kebersihan
langsung dengan sigap bekerja keras untuk membersihkan lokasi. Alhasil esok
pagi, jalan-jalan protokol yang menjadi lokasi acara sudah bersih seperti sediakala.
Saya acungkan jempol untuk Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi atas kerja kerasnya
membangun Kota Purwakarta.
0 comments